Perpustakaan pada umumnya berada di dalam sebuah ruangan yang nyaman dan dilengkapi dengan beragam fasilitas yang memadai. Koleksi buku yang tersedia pun biasanya berjumlah sangat banyak, dijejerkan dan sesuaikan berdasarkan kategori untuk memudahkan para pemburu buku dalam mencari buku yang ingin dibaca.
Selain di dalam gedung, kita tentu sudah mengenal dengan hadirnya perpustakaan keliling yang difasilitasi dengan menggunakan mobil. Perpustakaan keliling tersebut bisa berpindah tempat, sehingga bisa lebih mudah diakses di wilayah-wilayah yang sulit terjangkau.
Baca juga artikel :
Namun, ada juga deretan perpustakaan unik yang lokasinya justru bukan di dalam gedung maupun di mobil keliling. Berikut ulasannya :
1. Perpustakaan Tank
image : dunia-cacamarba.blogspot.com
Pada umumnya kendaraan tempur seperti tank biasa dijumpai di pangkalan militer atau di medan pertempuran. Namun ada pemandangan unik ketika Anda mengunjungi kota Buenos Aires, Argentina. Tank terlihat berlalu lalang untuk mengangkut buku. Ternyata tank yang dimaksud bukanlah kendaraan tank sungguhan, melainkan mobil yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa layaknya tank sungguhan.
Jika fungsi tank yang sebenarnya adalah untuk melawan musuh di medan pertempuran, namun "tank" yang satu ini difungsikan untuk melawan kebodohan dan mengalahkan budaya malas membaca. Tank hasil buah karya seniman Raul Lemesoff ini memperhatikan setiap detail yang ada agar terlihat seperti tank sungguhan. Ia memodifikasi bagian atas tank agar bisa berputar layaknya turet tank sungguhan.
Kendaraan ini mampu mengangkut tidak kurang dari 900 buah buku dengan beragam kategori yang bisa dipilih. Yang menjadi sasarannya adalah anak-anak dan para remaja, karena mereka memiliki potensi yang jauh lebih baik untuk menjadi pembaca jangka panjang.
Tujuan dari dibuatnya perpustakaan tank milik Lemesoff ini semata-mata ingin memajukan gerakan membaca dengan cara yang unik.
2. Mesin Penjaja Buku
image : listverse.com
Perpustakaan unik berikutnya adalah perpustakaan yang disajikan layaknya mesin penjaja otomatis. Jika lazimnya mesin penjaja yang kita jumpai menjual minuman ataupun minuman secara otomatis, maka mesin penjaja buku ini menyedikan buku. Lokasi perpustakaan unik kali pertama terletak di Contra Costa yang terletak di California, AS. Seiring berjalannya waktu, mesin serupa juga bisa dijumpai di berbagai wilayah di AS. Bahkan sejumlah mesin perpustakaan otomaits telah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.
Sambutan atas ide unik ini bisa dibilang cukup baik, karena masih banyak orang yang membaca melalui buku fisik. Di tengah gempuran menjamurnya e-book, mesin ini diharapkan tetap memiliki peminatnya sendiri.
3. Perpustakaan Gajah
image : thecaccess.org
Ketika Anda mengunjungi salah satu wilayah di Omkoi, Thailand, maka Anda akan menjumpai perpustakaan unik yang dimaksud. Sesuai dengan namanya, perpustakaan gajah ini memanfaatkan gajah untuk mengangkut koleksi buku ke pelosok desa, layaknya perpustakaan berjalan. Alasan memilih gajah, karena akses menuju wilayah tersebut masih belum dilengkapi dengan sarana jalan yang memadai. Dan hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki.
Program yang diberi nama Books-by-Elephant ini sedikitnya memanfaatkan sekitar 20 ekor gajah untuk mengangkut buku dan juga perlengkapannya menuju pedesaan. Koleksi buku yang dikirimkan nantinya akan dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai sarana untuk belajar dan juga sumber informasi.
Agar penyebaran tersebar secara merata, mereka membagi tugas menjadi beberapa team yang terdiri dari 2 ekor gajah, 2 orang guru dan beberapa orang pawang gajah.
4. Perpustakaan Unta
image : thetrumpet.com
Berbeda dengan perpustakaan gajah, perpustakaan unik berikutnya memanfaatkan unta untuk mengangkut koleksi buku. Adalah Jambyn Dashdondog asal Mongolia yang menelurkan ide kreatif perpustakaan unik tersebut. Ia bersama untanya mengunjungi desa-desa dan memutuskan untuk menginap di sana, agar penduduk setempat memiliki waktu yang cukup untuk membaca koleksi buku yang dibawanya.
Alasan utama mengapa ia rela mengunjungi desa ke desa lainnya bersama dengan untanya karena ia merasa prihatin dengan kondisi yang menimpa. Sejak berakhirnya Perang Dingin di awal tahun 1990-an, banyak perpustakaan di Mongolia yang kondisinya tidak terawat akibat terhentinya pendanaan.
Maka dari itu, ia berinisiatif mendirikan perpustakaan berjalan dan mengunjungi wilayah terpencil agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk membaca. Di tahun 2017, Dashdondog meninggal dunia. Meskipun ia telah tiada, namun jasanya tidak akan pernah dilupakan oleh masyarakat di Mongolia.
5. Perpustakaan Kapal
Pemerintah Norwegia mendirikan perpustakaan terapung di atas kapal sepanjang 24 meter yang diberi nama Epos. Setidaknya terdapat sekitar 6.000 koleksi buku yang bisa dibaca oleh siapa saja tanpa dipungut bayaran apapun. Kapal dipilih untuk bisa mengunjungi berbagai wilayah di Norwegia yang terletak di tepi laut dan sulit dicapai melalui jalur darat.
Epos memberikan kesempatan kepada masyarakat yang dikunjunginya untuk membaca selama 2 jam. Menuru pustakawan Joep Aarts, kebanyakan yang mengunjungi kapal Epos adalah anak-anak dan juga orang lanjut usia.
Lewat dari 2 jam, maka Epos akan pergi dan mengunjungi wilayah berikutnya. Bagi yang tidak kebagian membaca buku, tidak perlu khawatir, karena Epos akan menitipkan sebagaian bukunya di wilayah yang baru disinggahinya. Sangat menarik bukan?
Baca juga artikel :
Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan minat baca. Bagi kita yang diberikan kemudahan untuk mendapatkan beragam informasi melalui sebuah buku, maka bersyukurlah, karena masih banyak orang yang kesulitan untuk membaca buku, padahal keinginannya untuk membaca sangat tinggi.
Referensi : https://listverse.com/2019/07/20/10-weird-and-wonderful-libraries/